Rabu, 14 April 2010

Ketinggalan Kereta Api





Bayu berlari menembus hujan dengan kecepatan tinggi. Dia terseok-seok karena bawaan yang banyak. Menaiki tangga stasiun sambil ngos-ngosan, Bayu clingukan mencari gerbong keretanya. Ternyata kereta itu sudah nggak ada.....

Rupanya, barang titipan nek Ijah untuk cucunya di kos-kosannya membuat Bayu kewalahan di jalan. Sempat terpikir, andai barang titipan itu ia tinggalkan di terminal tadi, mungkin akan lain ceritanya. Kini Bayu hanya tertunduk lesu.

Selama beberapa saat dia merasa menyesal karena telah berpikir yang tidak-tidak tentang nenek Ijah. Sambil celingukan di stasiun itu Bayu mencoba untuk mencari jalan keluar. Gimana caranya dia bisa pulang lagi?

Sejenak Bayu terdiam, tiba-tiba saja ada yang menarik pundaknya. Saat Bayu membalikkan badannya, nek Ijah sudah ada di depannya.

nek ijah tersenyum ...terlihat jelas gurat umur yang semakin senja.... tapi justru senyum itulah yang membuatku tenang.... nek ijah menawariku untuk tinggal di gubugnya sebelum aku naik kereta besok pagi.... tapi celaka nya.

gubug nek ijah sangat jauh dari stasiun, Sehingga bayu harus membawa kembali barang bawaan dan titipin nek ijah untuk cucunya kembali ke gubug nek ijah. Dan harus membawanya lagi ke stasiun esok pagi.

Lama dia memikirkan keluarganya yang mungkin sedang menunggu saat ini. Mereka pasti bingung. Ayah dan ibunya pastinya berangkat untuk menjemputnya di stasiun tujuannya sana. Tidak habis pikir juga, mengapa juga ha-pe di tangannya tidak nyambung.

Tanpa pikir panjang, Bayu bilang ke nek Ijah, kalo dia harus mencari wartel buat menghubungi orang tuanya. Dia khawatir kalo tidak menghubungi secepatnya mereka akan menunggu kedatangan Bayu di stasiun.

bayu melihat ada warung minuman yang menyediakan wartel, ia lantas pamit sebentar pada nek ijah, "nek, saya ke wartel seberang sana sebentar ya ". mata nek ijah ngikuti arahan telunjuk bayu, lalu seperti biasa tersenyum dan mengangguk.

Dia pencet tombol telepon dengan tergesa-gesa. Napasnya masih ngos-ngosan, dering telepon diseberang sana masih saja berbunyi...hingga bunyi operator telepon bilang "nomor yang anda hubungi sedang sibuk". "Wah....gimana nih!" teriak Bayu.

setelah berkali-kali mencoba menghubungi rumahnya, "halloo..", terdengar suara yang tak asing ditelinga bayu. "halloo, maak ini bayu..", kata bayu. "bayu,kamu kok gak nyampai-nyampai rumah ??, kamu gak papa kan nak ? ",ibu bayu bertanya khawatir.

"Bayu ngga papa mak, keretanya udah jalan duluan waktu Bayu nyampe stasiun..jadi Bayu ketinggalan deh" jelas Bayu ke Ibunya.

"Aduh kasian banget deh kamu Yu"kata Ibu."Harusnya kamu tadi berangkat lebih awal biar gak ketinggalan kereta gitu"lanjut Ibu.

"Iya mak...maapin Bayu ya.Kayaknya baru bisa dapet keretanya besok deh." ucap Bayu pelan, meski dia ngga tau bisa apa ngga dapet kereta lagi.

"Trus, malam ini kamu tidur dimana ? jangan2 di pos ronda lagi ? aduuh...jangan yu..nanti kamu diculik lagi, nanti gimana ibu nebusnya..!!", dengan nada panik ibu bayu berbicara cepat. "udah deh mak, gak ada yang mau nyulik , bayu gak laku dijual ".

"Bayu bener ya kamu jaga diri baek2, ibu khawatir nih.Sampe skr bapakmu masih belum pulang yu.Waduh kemana aja y tuh bapakmu."sungut ibunya di telepon. "Wah mak, kenapa bapak belom pulang?Aduh jgn2 bapak diculik mak?".

"eh eh...yu, tau gak tetangga sebelah rumah, aduuuuh..tadi abis beli kulkas baru gede banget...keren loh yu". GUBRAAAKKK. "haiyah...si mak nih...udah deh gosipnya ntar aja kalo bayu udah nyampe rumah, tagihannya udah banyak nih", terang bayu.

Penjaga warung tampak terperanjat saat mendengar gagang teleponnya diletakkan dengan kasar. Dengan wajah kesal, penjaga toko itu menghampiri Bayu....

"mas, barang2ku jangan seenaknya kau banting2 lah...seenake wae..!" sambil menelan ludahnya Bayu menghampiri penjaga warnet dan membayar tagihan telponnya."Maaf bu, bukan maksud untuk ngerusak..hehehe" sambil tetep nyengir Bayu pergi dari wartel itu.

"Mas...mas....kurang nih.... Masa hanya segini. Tagihannya kan Rp. 7.500,-. Bisa bangkrut saya nanti," panggil penjaga warung sambil menghampiri Bayu yang akan segera meninggalkan warung telepon itu.

Bayu menghela nafas. Jaman sekarang memang orang tidak ada yang mau rugi. Dengan malas dia mengeluarkan selembar uang lusuh bergambar George Washington sambil berkata, "Ada kembaliannya nggak bang?".

"Masya Allah mas, mana mungkin warung sekecil saya ini menerima barang begituan? Yang rupiah saja, mas. Begini-begini, saya masih veteran. Karena itu, saya masih mencintai produk dalam negeri, tanah air saya sendiri", sahut penjaga warung itu tegas.

"Ya udah ambil aja, sekalian kembaliannya diambil.. ntar ibu tukar rupiahnya ditempat penukaran uang..tuh diwarteg depan..pasti ada" sambut bayu seraya ngeloyor pergi.

"Mas...maaf terima kasih sebelumnya, bukannya saya menolak tapi mbok ya kalau terburu-buru juga jangan salah lihat. Saya ini kan sudah bapak-bapak, sepuh pula. Kok masih dipanggil, bu...?" protes penjaga warung.

Weleeh..weleeh...tadi waktu ngeliat diatas ibu2, giliran ngelirik kebawah kok uda jd bapak2?? Jidat bayu berlipat en bingung..

"Tidak apa-apa, mas. Pesan saya, mas sing ngati-ati saja. Kayaknya mas sedang kalut. Banyak penipuan dimana-mana dengan segala cara. Kalau mas tetap seperti ini, jadi mudah dimanfaatkan orang..", kata penjaga warung itu dengan ramah.

"Sip deh bu..eh bapak deng....hehehe" sambil nyengir Bayu meninggalkan wartel itu.

"Duh..duh..duuh.., ada-ada saja anak muda jaman sekarang. Selalu saja ceroboh dan tinggi hati. Bagaimana ya pergaulan bisa meruntuhkan budaya dan tradisi? Semoga, anak muda itu belum seberapa parahnya", bisik hati pemilik wartel itu.

Walah capek juga aku denger omelan bapak itu....Kabur aja ahh.....Larilah Bayu sampai dia kepleset pisang....jedukkk..."aaoowww" teriaknya..

"aduuuhh.. kulit pisang sial!" karena kesal, bayu menendang kulit pisang itu. eh, kulit pisangnya tiba-tiba berubah jadi besi! aooooww.

Apesnya lagi tu besi nancep dipahanya dan ia langsung berteriak "aooooooowww" lagi..

Tanpa ia sadari bahwa di besi itu penuh bakteri yang mematikan . rasa sakitnya mulai merambah menuju pangkal paha dan terus ke perut . Tiba-tiba ia merasa pusing dan seperti ada yang menendang-nendang di perutnya . Wajahnya yg ancur itupun pucat .

"Bangun nak! Ayo bangun!!" tegur penjaga warung itu membangunkan Bayu yang ternyata tertidur di kursi peron. "Aduh, sudah saya nasehati, jangan lengah di tempat umum. Nanti barang anak hilang lho!!" tegur penjaga warung itu lagi.

Hoahmm....."waduw mimpi ya...???"sambil garuk-garuk kepala Bayu bangun dari kursi..."Emang dari tadi masnya ngirain ada dimana??" tanya penjaga itu lagi....

"Waduh, bu?!! Jam berapa ya sekarang? Duuuuh, tadi kutinggalkan dimana ya nek Ijah?? Alamaaak, barang-barang titipan nek Ijah dan sebagian milikku masih dibawa nek Ijah. Bodoh..bodoh..bodoooh!!" Omel Bayu kesal.

bayu pun langsung berdiri, dan secepat kilat berlari menuju tempat trakhir ia meninggalkan nek ijah. Namun, bayu tidak percaya apa yang dia lihat.

Nek ijah malah dengan santainya menggelar tikar dan menjual barang-barang Bayu yang dititipkan ke nek Ijah. Bayu hanya bisa diam dan melongo....

"Maaf nek Ijah, apa yang sedang nenek lakukan?? Ini kan barang-barang keperluan pribadi saya semua??" tanya Bayu sambil memasukkan semua barang-barangnya ke dalam kopor. "Maaf nak Bayu, nenek bingung tadi harus perbuat apa," jawab nek Ijah santai.

Grrrr....gerutu Bayu dalam hati. Tapi dia memang kasian ngeliat tingkah nek Ijah yang sangat-sangat pikun. "Nek kita berdua harus nunggu kereta yang mau ke kampung Bayu. Ayo berdiri nek, kita duduk di sana aja" tunjuk Bayu ke sebuah kursi.

"Bukannya nak Bayu ingin pulang ke kos-kosannya, kok malah mau ke kampung??" tanya nek Ijah bingung. "Aduuuh, apa pikun saya sudah parah yaaaa..," gerutu nek Ijah sambil menepuk jidatnya.

"Iya nek saya mau pulang ke kampung nek..." ucap Bayu sambil menghela napas, sabaar...

"Oche tong, ndak papa. Nenek juga sudah dibelikan tiket, kan?" tanya nek Ijah penasaran. "Duh, nek! Yang pulang ke kampung kan hanya saya. Nenek kesini kan hanya antar titipan untuk cucunya. Dan, nama saya bukan tong nek, tapi Bayu," ledek Bayu kesal.

"alah...entong ini...suka-suka lupa gitu sama namanya sendiri...udah deh...kapan kita berangkat?" seru nek Ijah kenceng.

"Ssstt... jangan keras2 kalo bicara, nek. Tidak enak sama orang-orang. Yang mau pergi cuma saya, nek. Nenek tidak ikut" kata Bayu kesal. "Ooo... kalo gitu nenek naik apa, Tong?" tanya nek Ijah lagi.

waduw....bikin pusing aja..gerutu Bayu dalam hati.."gini aja nenek duduk disini dulu ya..saya mau ke tempat karcis dulu.Ucap bayu sambil membawa barang-barangnya.Dia cabut langsung deh.

Si nenek bingung ditinggal sendirian..Samar-samar dilhatnya bayu sibuk ngobrol dengan seseorang..

Yang cantik jelita.. Dan membuat bayu kelepek ~ kelepek dihadapannya, tanpa sadar ternyata bayu telah terhipnotis dengan perempuan itu, harta bayu ludez, kini tinggallah celana kolor dibadannya.

Celana kolor kotak-kotak ini tentu tak laku untuk dijual dipasar loak, begitu pikir bayu.

"Eh..tunggu dulu..apa ya ini yg mengganjal di pantatku..gatal nih!!! Digaruk2nya pantatnya, srekk..srekkk.srekkk.."oh iya aku lupa, aku kan ada menyelipkan uang 50 ribuan dlm kolor utk jaga2" pekik Bayu sambil mengambil uang 50 ribuan tsb..

Tanpa sadar, Nek Ijah sudah ada di dekatnya dan berkata (lagi-lagi dengan suara keras), "Ngapain Tong bawa2 uang 50 rebu? Ntong mau naik kereta ya?" "Aduh nenek pikun ini lagi..." batin Bayu sambil garuk-garuk pantat, eh kepala maksudnya.

"Aduh!!! nek..nek...kenapa sih nggak duduk dan menunggu disana saja, nanti nenek terjepit diantara orang2 yg lalu lalang ini, aku kan jadi repot, udah nenek kembali aja kesana dan duduk manis ya??? nanti kalo ada apa2 miscoll aja" balas Bayu.

"Waduh ntong, nenek sudah tua... Sudah tidak kuat kalo disuruh naik coll" kata Nek Ijah lagi (tetap dengan suara keras) dengan nada yang memelas.

"Pikun nih nenek!!! bathinku dalam hati..."Ya iyya lah masak ya iyya dong...nenek kan sudah tua..ya sudah pasti pikun, gimana nih sih si ntong"jwbnya..."Hahhhhhh!! kok tau sih si nenek hati kecilku, ya sudahlah nek...nenek tunggu aja dulu disini..

Bayu mau menukarkan uang 50ribu dengan kacang goreng, getuk, tahu sumedang, DAN MAKANAN WONG CILIK, untuk dijual dan hasilnya mau buat beli kolor baru.. kan malu kolornya udah bolong2..

"Copet......!" Dari kejauhan tampak seorang wanita berteriak sekuat tenaga berteriak copet dan menunjuk ke arah Bayu....

Mana copetnya.. Mana copetny.. Seakan bayu bingung dibuatnya, seketika itu bayu dikerumuni banyak orang.. Lalu bayu menawarkan, ada yang mau beli tahu sumedang?

"BRAKKKKK.....!" belum sempat Bayu mengeluarkan barang dagangannya, orang-orang itu sudah menghajar Bayu hingga tersungkur. Belum puas melihat bayu tersungkur, orang-orang itu menindihnya. 1, 2, 3,... 100 orang sudah menindih Bayu.

brukkk..,titipan nenek ijah terjatuh dari pangkuan Bayu..,"aduuuhh lagi - lagi bayu tertidur". Dilihatnya semakin ramai saja stasiun kereta sore hari itu. Dikejauhan ia melihat sosok yang ia kenal..,"Itukan........".

"Benar, tidak salah lagi! Itu pedagang yang tadi berjualan di kereta pagi yang aku ketinggalan tadi," kata Bayu senang. "Siang mas, kereta selanjutnya jam berapa?" tanya Budi. "Lho... Baru saja berangkat, bang. Abang ketiduran ya?" tanya penjual itu.

Yah lagi-lagi Bayu ketinggalan kereta yang menuju ke Jakarta. Sungguh malang nasib Bayu. Emak d rumah pasti sangat resah memikirkan keberadaan Bayu. Belum lagi masalah Bapak uang juga belum pulang2.. "Aduh...pati emak di rumah kelimpungan!" batinnya.

Bayu hanya bisa terduduk dengan lesu. Dia heran, apa ini sudah garisan nasibnya. Sebagai catatan, di usianya yang sudah kepala 2 ini Bayu sudah mengalami ketinggalan kereta api lebih dari 50 kali.

Bahkan tak hanya kereta... tercatat dalam ingatan bayu dia telah ketinggalan bus, bajaj, bahkan pesawat sudah lebih dari 50 kali juga. Andai MURI mencatatnya.. pastilah Bayu pemegang rekor terbanyak ditinggal angkutan umum...

Dan anehnya... hampir setiap kali ketinggalan angkutan tersebut selalu ada Nek Ijah di sampingnya. "Degg...," Budi tersentak ketika menyadari bahwa Nek Ijah sudah ada di sampingnya. "Hiii... siapa sebenarnya nenek ini?" pikir Budi dalam hati.

Berarti Bayu harus bersaing dengan nenek Ijah dalam memperebutkan gelar MURI ketinggalan angkutan umum terbanyak...! Bayu hanya tersenyum sendiri menyadari dia punya saingan... seorang nenek-nenek lagi...!

"Nek, sebenarnya.... apa maksud nenek selalu mengikutiku?" tanya Bayu. Yang ditanya malah mendelik, "lho sampeyan iki ndableg! aku ini warisan leluhurmu yang ditugaskan untuk melindungi kemanapun kamu pergi! ini kartu namaku!" Nek Ijah marah.

"Ijah BrontoYudho - Professional Bodyguard" - begitulah yang tertulis di kartu nama Nek Ijah. Wah, Bayu jadi bertambah bingung... mengapa nenek pikun ini bisa bekerja sebagai bodyguard, sungguh tidak masuk akal. Bayu hanya bisa garuk2 kepala...

" Status Pernikahan : Belum Kawin, Kewarganegaraan : Tionghoa. Apabila menemukan kartu identitas ini harap mengembalikannya ke alamat yang tertera di bawah ini ". Begitu juga yang tertulis di kartu nama itu..

Akhirnya Bayu nyerah. "Ah, aku manpaatin aja nenek satu ini", iseng Bayu kambuh. Alhasil diberikan semua bawaan pada nek Ijah. Cekikik si Bayu lihat nek Ijah kecapekan bawa barang barangnya.

Tapi anehnya, meskipun terlihat kecapekan, tidak ada satu pun keringat yang menetes dari kening nek Ijah. Bahkan dengan bersemangat nek Ijah menawarkan untuk menggendong Bayu bila Bayu capek. Benar2 luar biasa nenek satu ini.

Yang lebih aneh... saat ada kereta lewat, dengan segera Nenek Ijah menghadang laju kereta itu... lalu kereta yang melaju hingga 150 km/jam berhenti terpaksa dengan bunyi derit gesekan roda kereta yang begitu nyaring... CIIIIIIIIIIIT..... gedubrak..!

Dan yang terjadi bukannya Nek Ijah yang kegencet kereta tetapi bagian lokomotif penyok karena menabrak Nek Ijah. Dan gerbong - gerbong yang tadinya rapi jadi berantakan. Ah, siapakah sebenarnya Nenek Ijah? Manusiakah? Berkecamuklah pikiran Bayu.

"Ah... sudahlah..." pikir Bayu sambil menggeleng2kan kepalanya mengusir khayalannya tentang Nek Ijah barusan. "Sudah jam berapa ya ini?" pikirnya. Bayu melihat seorang satpam. "Tanya ke dia ahhh...".

Sang satpam menoleh. Dan, betapa tak mengertinya Bayu karena sang satpam itu lansung lari terbirit - birit begitu melihat Bayu. "Arrrgghhh... apa lagi ini ?!" raung Bayu frustasi.

Bayu mencoba instropeksi diri, kesalahan apa yg telah diperbuatnya. Dia mencari kaca dan memperhatikan dirinya di sana. "Ya ampuuun.... mana celana pendekku?" pekik Bayu melihat dirinya hanya menggunakan celana dalam. Pantas saja satpam itu lari...

Akhirnya Bayu meminjam daun milik pedagang pecel. Bayu menoleh pada tulisan yang tertera di dagangan itu. PECEL NENG IJAH.

Bayu bengong ngeliatin tulisan itu. Gak mungkin ini nek ijah yang sama dengan yang ngeberhentiin kereta..gak mungkin!!! teriak Bayu dalam hati. Karena dia gak mungkin teriak si stasiun itu. Ntar dikira orang gila.

Bayu pun memberanikan diri untuk mengintip ke dalam kedai pecel tersebut untuk melihat siapa penjual sebenarnya dari pecel itu. Dan Bayu terkejut ketika melihat penjualnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah...

Bayu mengucek-ngucek matanya... lalu mencubit lengannya sendiri untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi....warung itu jelas tertulis PECEL NENG IJAH Asli MADIUN...

"Eh... tapi... aku kan mau lihat ke penjualnya di dalam, bukan ke tulisan di warung itu," pikir Bayu. Akhirnya Bayu kembali melongok ke dalam warung itu. Dan apa yang dilihatnya benar2 membuatnya terperanjat.

" Ya ampun...rupanya benar itu nenek ijah ". Seorang nenek yang penuh kerutan di kening berbaju kebaya di atas kepalanya terangkai kain kudung warna coklat muda. Sang nenekpun nampak terpaku menatapku yg sedari tadi melonggokkan kepala ke dlm warung.

"Ada apa Tong? Ntong nya mau beli sesuatu?" tanya Nek Ijah dengan polos dan ramah. "Ehh... anu nek... ini benar-benar warung nenek sendiri?" tanyaku. Nek Ijah pun menjawab, "Nah itu Tong, nenek sendiri juga lupa... ini warung siapa...".

bayu berkata " ah payah banget nih si nenek nenek dari tadi ngerjain gue,, dari mule bawa barang bawaan duit lengkap sampe sekarang cuma make kolor doank dan bonyok bonyok,,".

"Arrgghhhh..kapan cerita ini berakhir?? aku lelah direcokin terus sama nenek gelo ini", teriak Bayu, suaranya memenuhi seantero statiun.

BLAAAARRRRR................! Seketika petir menggelegar... bersamaan jeritan Bayu.. Awan tiba-tiba gelap, dan anginpun berhembus kencang... Orang-orang di stasiun panik berhamburan.

Tong...barusan ngomongin siapa?? tanya nenek Ijah pada Bayu..yang ditanya malah cuman bisa bengong, karena ngeliat kejadian alam yang barusan terjadi.

lalu seketika saja rambut mak ijah berdiri, matanya memerah dan tumbuh bulu bulu panjang di sekujut tubuhnya,, ternyata mak ijah adalah suku Saia yang kalau marah berubah menjadi Kingkong Raksasa.

"Ya ampun, apa lagi ini?" kata Bayu kesal. Dengan langkah terpaksa dan ogah2an Bayu mengambil sebuah pisau di toko itu dan memotong ekor Kingkong raksasa tersebut. Singkat cerita, Kingkong tersebut berubah kembali menjadi Nek Ijah.

namun apa yang terjadi adalah, seperti apa yang terjadi pada songoku terjadi pula pada nek ijah. Ketika dia mengecil dia berubah menjadi perempuan berusia 16 tahunan yang pingsan tanpa busana apa apa, dengan ujung ekor yang terputus. Bayu pun bingung.

Bayu segera berlari ke sana kemari untuk mencari sehelai kain guna menutupi hal yg tidak elok untuk dilihat tersebut. Akhirnya Bayu mengambil selembar daun pisang sebagai penutup sementara.

setelah ditutupi daun pisang, bayu pun segera keluar dari gubug, pergi ke kampung sekitar untuk mencari jemuran nganggur. puas mendapat 3 potong pakaian baru untuk dia dan mak ijah dia kembali ke gubug.

Siangpun berganti malam, dan malam berganti pagi. tapi mak ijah yang jadi gadis remaja ini tak kunjung sadar dari pingsannya. Bayu dengan sabar menunggu disampingnya..

terus menunggu, sesekali diambilnya minyak angin dan di oleskan nya ke hidung mak ijah yang jadi gadis remaja ini namun tetap keadaanya tak berubah. Sampai keesokan harnya ketika Bayu terlelap tidur, mak ijah mulai menampakan respon.

"asi..on... asi...on" kata mak ijah muda ini. "Hmm... apa maksudnya ya?" pikir Bayu. "Kalau begitu kamu kupanggil Asiun saja ya mulai sekarang?" tanya Bayu. Bayu tidak mengerti bahwa maksud mak ijah muda adalah "stasiun". Dia ingin dibawa ke sana.

Stasiun balapan memang ramai.. wajar jika mak ijah muda ingin kembali ke sana. Di sana dia menghabiskan separuh umurnya jualan pisang goreng. Tak heran jika sekarang langganannya banyak. Pisang goreng buatan mak ijah muda memang yahoo.com..

Bayu yang masih tidak ngeh dengan maksudnya tenang-tenang saja. Dia mulai mengompress nek ijah muda yang sekarang dipanggilnya Asiun itu. "Asiun, kamu cepat sembuh, ya... Kakang Bayu harus segera pulang soalnya, keburu ketinggalan kereta lagi ini...".

"Ya akang, Asiun ngerti kok kalo kang Bayu buru-buru mau pergi, tapi Asiun masih ingin bersama kang Bayu", ujar Asiun. Kemudian Asiun pun segera memeluk akangnya dengan lebih erat layaknya seorang kekasih. Suasana hiruk-pikuk disana menambah kasih.

"Wahai Asiun kekasihku... Kanda pergi untuk kembali.. relakanlah kepergian kanda kali ini.. semua demi cita-cita kita berdua.." Bayu membalas pelukan Asiun atau Mak Ijah Muda..

Tapi Asiun tidak rela akangnya pergi. Dia menangis sejadi-jadinya sampai suara raungannya terdengar hingga radius 20 meter. Bayu yang tidak ingin dituduh melakukan pelecehan segera kembali dan menenangkan Asiun.

Segera Bayu ke toko sebelah untuk beli permen lolipop.. siapa tahu asiun bisa tenang. Benar saja dugaan Bayu, dengan senangnya permen itu diterima Asiun. Tangisnya pun reda seketika.

Bayu pun bingung. "Gimana ya caranya ke stasiun tanpa diketahui Asiun?" pikirnya.

ngumpet...!

Tapi........ ngumpet di mana?

Bagaimana kalo di dapur..? kan di belakang ada pintu tuh..! pura-pura ambil air ke dapur.. trus, ngacir...!

Kenapa mesti mikir-mikir lagi...Bayu langsung ngumpet aja....

"Kang bayu...!" Asiun tiba-tiba memanggil Bayu..

Aduuuh, ketahuan deh... "Ya, ada apa dik?" Bayu hanya bisa menjawab dengan lemas sambil garuk-garuk kepala.

"Saya mau ikut abang.." kata Asiun ke Bayu sambil memperlihatkan muka memelas...Bayu tambah bingung nih..mesti gimana??

"Dik Asiun..." Bayu berhenti sejenak untuk menghela nafas. "Abang tidak ke mana-mana kok. Abang di sini saja," sambungnya sambil tersenyum pada Asiun.

"Kok tadi aye liat abang ngumpet..." tanya Asiun sambil garuk-garuk kepala. Aduh ketauan deh, mesti boong gimana lagi nih."Eh kagak lagi Un. aku tadi lagi nyari sesuatu," jawab Bayu.

"Nyari apa, bang?" tanya Asiun polos. "Waduh, ni anak ngejer terus..." pikir Bayu bingung. "Emm...nyari sandal abang. Tiba-tiba aja hilang tuh..." jawab Bayu asal.

"Nih sandalnya, tadi waktu abang ngumpet sandalnya abang kan ketinggalan dibalik kardus"lanjut Asiun lagi.

"Oh..iya Un, kok malah lu sih yg nemuin," ucap Bayu sambil meringis, dia hampir aja malu ketauan boong. "Loh Un, kamu bawa apaan tuh?" tanya Bayu mengalihkan perhatian Asiun.

"Ooo ini bang? Ini dompet, ga tau punya siapa. Tadi Asiun nemu di ruangan depan sono." kata Asiun polos. Bayu segera merogoh saku celananya dan seketika wajahnya menjadi pucat pasi. "Ya ampun, itu dompetku!!" katanya dalam hati.

"Asiun, itu dompet saya, kok bisa ada di kamu ya?emang kamu gak baca KTP nya?" kata Bayu ke Asiun."Aduh Bang Bayu ini gimana sih, aye mah kagak bisa baca,hehehe" jawab Asiun cengengesan. Terang aja Bayu melongo kaget,kenapa dari tadi nggak bilang.

"Isinya kita bagi dua ya, bang..." pinta Asiun memelas. "Wah... jangan Asiun. Abang ngga bisa pulang ke rumah emak di kampung, dong." kata Bayu tidak kalah memelasnya. "Hah? Tidak! Abang tidak boleh pulang!" bentak Asiun dengan mata memerah.

Hah...aduh mulai kacau nih kalo asiun udah minta aku gak boleh pulang, ucap Bayu dalam hati. "Bentar Un, aku mesti pulang nih," ucap Bayu hati-hati ke Asiun. Tiba-tiba Asiun berdiri dan berlari, Bayu bingung kenapa tuh anak..

Dan parahnya lagi, dompetnya dibawa lari juga!!! "Asiun! Tunggu..." teriak Bayu memelas dengan suara parau. Dia berlari mengejar Asiun, sehingga terjadilah kejar-kejaran yang seru di antara mereka.

Hosh...hosh...hosh..Bayu terengah-engah saat mengejar Asiun. Dan ketika mendekati Asiun yang sedang sembunyi di balik gerobak dagangan di luar stasiun Bayu melihat Asiun nangis.Aduh kenapa lagi nih anak?

Hati Bayu pun menjadi luluh lantak dan dia menjadi terharu. Sebegitu beratnya bagi Asiun untuk memperbolehkan Bayu pulang. Bayu mendekati Asiun dan berkata, "Siun... Maap ya tadi aku marah2. Kita pulang bareng yuuk ke rumah emak...".

"Bentar Bang..kok kembali ke rumah emak!!" teriak Asiun tiba2. Bayu gelagapan mau jawab gimana lagi, padahal maksudnya diantar ke emaknya biar aku bisa pergi tanpa harus bawa Asiun, ucap Bayu dalam hati. "Aduh Un, emakmu nungguin," kata Bayu.

"Hmm... ooo iya..." tiba2 Bayu tersadar bahwa mereka sedang ngomongin emaknya Bayu. "Aduh Siun, maksudku ke rumah emak akang di kampung... Akang mau pulang kampung... Ikut yuuk...".

Beneran bang!! jerit Asiun. ngagetin Bayu karena saat bertanya dia bicara pelan. Weitss...boleh aja asal elu mau nurut sama gue. kata Bayu tegas ke Asiun.

"Mauuuu Bang...." teriak Asiun senang. Ia pun menari2 dengan riang dan lincah di seluruh penjuru stasiun kereta itu. "Aduh... Siun, jangan lari2 dong. Keretanya keburu datang, nih..." pinta Bayu memelas.

Oke sekarang qta duduk dulu, kereta masih 10 menit lagi Un, ucap Bayu ke Asiun. Aduh bang kebelet pipis nih, Asiun anterin ke toilet dong, pinta Asiun memelas. Bayu bingung, sebentar lagi kreta datang..

"Ya udah, pigi noh ke toilet, tp jgn lama ya?? lanjut Bayu lagi..Asiun pun langsung ngacir...Selang beberapa detik "Toeeettt...toeett..wedhuss..wedhuss...wedhus.." Suara kereta api menggema dan mulai mendekat secara perlahan..

Waduh...Asiun masih lama gak ya? ucap Bayu dalam hati. dia bingung mesti nungguin Asiun arau langsung naik ke kereta karena ini kereta terakhir hari ini..

Asiun cepatan dong, bisiknya dalam hati.. Gimana kalo ketinggalan kereta lagi ?! Aku kan ngga mau terus menerus jadi gelandangan distasiun kaya gini. Gumam Bayu lagi dalam hati.

Sip.. ikut..

Keretapun datang. Asiun dan Bayu pun bergegas menaiki keretanya.

Betapa terkejutnya Asiun dan Bayu ketika berada di dalam kereta.

Ternyata kereta yang mereka tumpangi adalah kereta hantu.

Di dalam gerbong yang dinaiki mereka berdua, semua orang menunduk. Tiba2 Asiun bertanya pada salah seorang penumpang,"Pak ini kereta mau ke kampung saya kan?" tapi ternyata bapak itu...

seorang drakula. Diapun berkata pada Asiun " Hmm anak muda yang manis, darahnya pasti manis, saya boleh hisap sedikit ya ?". "Aahhh... " Asiun reflek berteriak dan memeluk Bayu. Bayu heran sama ni anak..

Asiun dan Bayu pun kabur dan berlari kegerbong sebelah. Setelah itu betapa terkejutnya mereka melihat hantu...

jeruk purut, suster ngesot, si manis jembatan ancol, kuntil anak , genderuwo sedang asyik bercanda. Rupanya gerbong yang satu ini adalah gerbong khusus setan lokal.

Lama-lama Bayu bete juga sama Asiun dan gerbong yang dia naiki...lalu dia mulai mengambil megaphone yang ada di tasnya...WOIIII..teriaknya ke seluruh gerbong itu, apa sekarang ada pesta Halloween ya?? tanya Bayu lagi...semua terdiam.

Tak berapa lama Bayu berteriak...Tiba2 tiap gerbong juga ikutan heboh...Huauauauaua!!!! Hhiiihihiihihi!!!! hohohohohoho!!! suara menceracau yang tidak jelas dari setiap gerbong muncul membahana saling bersahut-sahutan....

Bayu melihat ke wajah Asiun, nggak taunya dia malah mulai tertawa cengengesan ke arahnya. Bayu semakin terpojok di jendela gerbong...

Bayu pun tidak kuat lagi. Dia menjerit sejadi-jadinya. "Kang, kang... Apaan sih? Kok malah jerit2 tidak karuan begitu?" kata Asiun di sebelahnya sambil membangunkan Bayu.

Bayu membuka matanya "hii.. akang mimpi serem banget Siun.. ngomong2 kita udah sampe mana Siun? Tunggu, jangan bilang kita masih di stasiun dan ketinggalan kereta lagi..." kata Bayu.

"Ya iyaaa laaahhh... Akang sih pake tidur. Sudah Asiun goyang2 badannya tapi nda bangun-bangun. Sebel deh..." kata Asiun merajuk.

Waaaaa....Bayu pun menjerit lagi...akibat kesalahannya dia ketinggalan kereta lagi..Asiun disebelahnya cuma senyam-senyum aja.

"Ya sudahlah, terpaksa kita bermalam lagi distasiun" kata Bayu.

Asiun sebenernya gak masalah kalo harus nginap lagi di stasiun ini, tapi kok lama-kelamaan pegawai stasiun bakal tahu kalo mereka ndak pulang2 ato pergi dari tempat itu.

Dan benar juga seorang pria datang menghampiri mereka.

"Ehem..ehem.." orang itu berdeham sebelum memulai bertanya pada Bayu dan Asiun, namun "Eh halo pak, batuk ya? maaf kami nggak punya obat batuk" ucap Asiun nyerocos pede pada petugas itu. Petugas itu lalu melotot pada Asiun..

"Diam dulu, dik!" katanya tegas. "Saya ingin bertanya, apa yang kalian lakukan di stasiun ini? Sudah 2 bulan ini saya lihat kalian mondar-mandir di sini. Khususnya kamu!" bentaknya sambil menunjuk ke arah Bayu/

"Dua bulan ?? masa saya udah selama itu di Stasiun ini Pak ??" sahut bayu setengah keheranan. Bayu sendiri ngga menyangka kalau dia sudah begitu lama ada distasiun tersebut.

"Eehh... masih tanya2 lagi. Dengar, anak muda, kamu sudah masuk ke black list stasiun ini. Karena kamu orang terakhir yang terlihat bersama dengan seorang pelanggan kami, Nek Ijah. Tapi 2 minggu terakhir ini beliau menghilang.".

Bayu diam seribu bahasa. Petugas itu tidak tahu kalo nek ijah sebenarnya tidak hilang. Dia selalu ada di dekatnya, hanya saja...

...dia sudah berubah nasib menjadi jauh lebih baik, yaitu menjadi Asiun muda yang manis dan menawan hati di sebelahnya ini.

"Kenapa diam? ayo cepat pergi!" bentak petugas tersebut.

"Aduuuh pak... saya ini cuma ingin pulang ke rumah emak di kampung..." kata Bayu dengan muka memelas.

"Kalo gitu kenapa tidak naik kereta? beratus-ratus kereta sudah lewat sejak 2 bulan yang lalu." kata Petugas itu lagi.

"Nah ya itu, pak. Saya sudah mencoba, tetapi saya selalu saja ketinggalan kereta itu. Penyebabnya macam-macam, panjang kalau diceritakan. Kalau bapak ingin tahu cerita lengkapnya, baca saja dari atas noh..." jelas Bayu lagi.

"Wah, diatas tuh adanya langit2, gimana sih anak muda jaman sekarang ini?" kata Petugasnya.

"Yah... bapak kurang canggih sih, jadi tidak mengerti tekhnologi. Coba discroll ke atas, pak..." kata Bayu mencoba menerangkan.

"Apa itu discroll?saya nggak tau...bisa tolong dijelaskan..?" tanya pak petugas itu..

"Yahh... gimana sih ni orang. Cape' de... Ya udah deh, bapak maunya apa sekarang?" tantang Bayu dengan mata melotot.

"Saya mau kamu dan teman kamu itu pergi dari stasiun ini." ucap petugas itu tegas. Tentu saja membuat Bayu harus berpikir keras, apa alasan yang harus diberikan pada bapak ini..

"Sebentar, saya berunding dulu..." kata Bayu sambil mengajak Asiun ke sudut stasiun. "Gimana nih, Siun? Kita harus tetap di sini untuk menantikan kereta selanjutnya? Ada ide ngga?" tanya Bayu. "Kita nyamar aja, kang..." jawab Asiun asal.

"Wah, ide bagus itu Un, ayo kita mulai penyamarannya.."ajak Bayu ke Asiun. Mereka mengendap-endap keluar dari stasiun lalu kembali masuk dengan tampilan yang berbeda..

Petugas kereta yang tadi curiga melihat 2 orang berkumis dan berjenggot yang masuk beberapa menit setelah Bayu dan Asiun keluar.

Hmmm...dimana dua orang anak tadi ya? tanya petugas itu pada dirinya sendiri..

Penyamaran Bayu dan Asiun tampaknya tidak ketahuan. mereka pun kembali duduk di bangku stasiun dan menunggu kereta.

"Sstt..Un, petugas itu tidak tahu tentang kita." ucap Bayu pelan2 di samping Asiun. "Iya mas, asyik..berhasil dong ideku." jawab Asiun pede.

mereka pun menunggu kedatangan kereta. namun sudah setengah jam, belum satu pun kereta yang lewat.

kenapa dari tadi kereta tujuanku belum datang juga...

Petugas kereta pun mendatangi mereka. "Maaf, saudara mau naik kereta jurusan apa ya?" tanya si petugas.

"Saya mau naik kereta Panarukan, pak petugas..." kata Bayu.

"Mana ada kereta jurusan itu dari sini, aneh saja anda berdua ini." jawab petugas itu pada Bayu ..

"ah,masa sih?" kata Bayu tidak yakin.

"Panarukan dimana? sodara tahu nggak dimana itu?" tanya petugas stasiun pada Bayu, yang pastinya dia nggak bisa jawab...

"dii...di...di Jawa Timur pak!" jawab Bayu nebak-nebak.

"Hahaha...." petugas itu tertawa keras sekali sampai terguling-guling. Dia tertawa sampai perutnya sakit dan terasa mau pecah. Seluruh orang di stasiun itu hanya bisa melihat sambil melongo.

"pak? anda tidak apa-apa?" tanya Bayu.

"Aduh...aduh...perut saya sakit, dik..." katanya sambil terus tertawa terbahak-bahak. Akhirnya beberapa petugas security mengamankannya karena sudah dianggap meresahkan para calon penumpang.

"Emang kenapa ya pak..."tanya Bayu polos pada petugas itu...

"Hush... akang ini gimana, sih? Petugasnya kan sudah diamankan, kok masih ditanya lagi?" kata Asiun yang ada di sebelah Bayu.

"iya ya? yasudah kita nunggu lagi aja".

"Oke bang... siiipp...".

...

.

....

..

"lama ya bang..." ucap Asiun mengagetkan Bayu...

"Aiiihh... slurrrpp..." Bayu yang sudah sempat tertidur menjadi kaget mendengar ucapan Asiun barusan.

"keretanya belum dateng2 bang.." kata asiun lagi.

"Aduh... kamu ini... Banguninnya kalau sudah datang aja... Ganggu aja..." kata Bayu sewot.

....

..

Gila nih bang Bayu...molor mulu...Asiun lama2 sebel juga sama Bayu.

"groookkk...." bayu mendengkur.

Asiun pun mengambil seember air dan menyiram Bayu. Alhasil, penyamaran Bayu pun luntur semua...

untungnya petugas tadi lagi diamankan karena tertawa terus tanpa henti.

wah, masih tertawa sampai sekarang?

tampaknya begitu. masih kedengaran.

Asiun heran karena petugas tadi belum selesai tertawa...kasihan..

"Ting tong ting tong.. Perhatian2 kereta api Jurusan panarukan akan segera tiba, Penumpang harap bersiap2".

Bayu melonjak kegirangan sampai hampir copot jantungnya. Ini yang sudah dinanti-nantinya selama 2 bulan terakhir ini, akhirnya datang juga...

kereta tersebut datang di peron 3.

"Asiun..ayo ke peron 3.." kata Bayu tergesa-gesa..Asiun cuman melongo..

"Mohon maaf... Kereta panarukan ditunda keberangkatannya untuk waktu yang tidak ditentukan karena bannya gembos..." kata pengumuman lagi.

"Loh, ban kereta bisa gembos juga toh?" bayu bingung.

Seluruh calon penumpang pun menjadi bingung. "Kok bisa gembos ya?" mereka saling bertanya.

"Nggak mungkin bisa gembos dong bannya..orang nggak punya ban..ini pasti sabotase.." ucap Bayu menggebu-gebu..

Tapi percuma saja, karena ucapannya sama sekali tidak didengarkan oleh orang-orang yang ada di sana. Semua sudah pada kebingungan sendiri-sendiri.

Bayu pun melihat ke bawah kereta karena penasaran.

Dan dia melihat sesuatu yang aneh..

sebuah benda hitam dibungkus plastik dan berbunyi tik..tik..tik..

"Booommmm....!!!" teriak Bayu sambil berlari menjauh. Seluruh calon penumpang menjadi histeris dan saling berlari. Mereka pun berjatuhan dan tumpang tindih karena tidak ada yang mau mengalah.

Bayu lalu menarik tangan Asiun dan lari terbirit-birit...menjauhi gerbong itu.

tak lama pasukan gegana pun tiba di lokasi.

mereka siap menjinakkan bom.

"Penumpang mohon mengosongkan area" kata komandan gegana.

semua penumpang segera dievakuasi, namun petugas tadi masih saja tertawa.

Sementara penumpang2 yang luka-luka segera dirawat oleh tim medis. Mereka harap-harap cemas menantikan hasil keputusan tim gegana.

tampaknya bomnya sangat sulit dijinakkan.

Tapi, benarkah itu bom?

saya juga tidak yakin.

Bayu dan Asiun kemudian mendatangi tim gegana. berniat membantu, tapi...

dihalangi oleh petugas gegana. "tetap berdiri diluar police line" bentak petugas gegana.

"Saya bisa membantu pak." jawab Bayu..

"Emangnya apa keahlianmu?".

Belum sempat Bayu menjawab seorang anggota gegana yang lain datang dan berkata "Lapor komandan, bom sudah berhasil diamankan".

"Bagus kalo gitu." ucap Bayu lega. Asiun melihat lalu lalang tim gegana, kemudian melihat sesuatu yang ganjil...

Bayu pun bertanya "Kenapa Siun, ada yang aneh ??".

"Iya kang. Coba lihat pemuda yang berbaju merah dan bertopi tentara itu. Perhatikan baik-baik, pasti akang bisa tahu apa yang aneh...".

"Apa ya yang aneh.. hmm.. akang nyerah deh.. apaan sih ?".

"Ya..belum2 udah nyerah sih..dia...membawa sesuatu di tangannya yang mirip kayak remote gitu kang..mencurigakan.." kata Asiun dengan gayanya yang sok kedetektifan.."Walah Un, dia tuh bawa hape" balas Bayu nggak mau kalah, padahal dia rabun jauh..

"Tapi hape juga bisa jadi pemicu peledak bom. Gelombang Elektromagnetik yang dikirimnya bisa membuat bom menjadi aktif dan meledak".

"Hm...tapi setahu akang, sinyal yang dipancarkan oleh hape cukup lemah untuk bisa dideteksi oleh perangkat HS-43 yang digunakan oleh detonator ringan semacam Kruell seperti di kereta itu." kata Bayu menjelaskan.

"Wah..akang hebat euy..Asiun mana ngerti yang begituan," jawab Asiun nggak ngerti juga..

"akang gitu loh...hehehe...".

Akhirnya setelah seharian tim gegana bekerja keras menon-aktifkan bom tersebut, berhasillah mereka dan stasiun kembali dibuka. Namun, Panarukan untuk hari ini sudah tidak diberangkatkan. Jadi harus menunggu sampai besok...

"Aduh, Siun, masak kita mesti nunggu sampe besok kalo mau pulang ke panarukan...udah capek nih Un." ucap Bayu memelas pada Asiun."Yang sabar aja kang, pasti besok kita bisa pulang deh.."balas Asiun pede..

Pecel.. Pecel.. "Kang Asiun laper beli pecel yuk !?" rengek Asiun "Duit akang tinggal 10 ribu Siun" Jawab Bayu sambil merogoh sakunya.

"Kan masih cukup atuh, kang. Pecel paling2 cuma 3 ribu.".

"trus buat makan besok gimana? kan belum tentu kita besok dapet kereta, jangan diboros2 atuh duitnya".

"ya..kang...Siun udah laper banget..." ucap Asiun keukeuh..

"Pokoknya Asiun harus makan... Ayo dong kang..." kata Asiun dengan merengek-rengek. Bayu yang tak tahan menjadi iba dan kasihan dengan Asiun.

"Oke..tapi satu porsi aja buat berdua..dan harus nyari yang murah," ucap Bayu pelan..

"Asiun, nanti habis makan kita musti cari kerjaan ya.. angkut barang atau apa kek, yang penting bisa jadi duit buat makan besok dan tambahan bwt ongkos kita".

"Sseeaapp..booss.." ucap Asiun dengan mulut penuh makanan. Bayu ngeliat muka Asiun sambil ketawa karena konyol banget.

Pipinya Asiun jadi tambah bulet sewaktu dia ngomong sambil makan. Pecelnya pun muncrat-muncrat sedikit. "Huahahahhaa" tawa si Bayu.

"Lumayan, aku jadi ada hiburan..." pikir Bayu sambil tertawa melihat wajah cantik Asiun yang sedang makan dengan semangat. Tapi hati Bayu sedih juga mengingat uangnya sudah sangat mepet.

Malam pun merangkak naik. Beruntung malam ini tak terlihat petugas berkeliaran sehingga Bayu dan Asiun dapat terlelap didalam stasiun tanpa terganggu.

Keesokkan harinya Bayu dan Asiun dikagetkan oleh petugas kebersihan stasiun yang mau bersih2 ...orang itu membunyikan alat yang berisik banget hingga membuat mereka berdua terbangun..

"Pak, jangan berisik2 napa?" kata bayu menegur orang itu.. "yeee, berisikan juga kereta yang baru aja berangkat itu..." jawab petugas kebersihan.

"Apaaa....?" Bayu berteriak histeris. "Kereta apa yang barusan berangkat, pak?" tanyanya lagi. "Aduh... Sekarang kamu yang berisik!" bentak petugas itu sambil melotot pada Bayu.

"Lah..pak..saya beneran nih pak..kereta apa yang barusan pergi itu..kok saya gak denger ya??" ucap Bayu keras ke petugas yang sedang memelototinya..

"Kamu sih tidurnya ampe ileran gitu, tadi tuh ada kereta ke panarukan lewat, barusan aja... berisik banget tuh" kata si petugas yang masih juga memelototi si Bayu.

"Waaa.....siaalll...Siun...kita ketinggalan kreta lagi nih.."Ucap Bayu panik banget..Asiun yang sama kagetnya kayak Bayu cuman diem aja...

"Aduuuh Siun. Kamu jangan diem aja, dong... Bantuin cari solusi, kek... Masa cuma diem aja," kata Bayu histeris. Dia merasa heran, mengapa dia selalu ketinggalan kereta.